DURYUDANA MEMANGKU JABATAN

Prof. Drs. Suwaji Bastomi

Raja Muda Di Astina

Pada zaman dahulu kala jauh sebelum lahirnya Pandawa dan Korawa ada seorang satria bernama Bambang Parikenan. Ia menurunkan seorang anak laki-laki bernama Resi Manumayasa.
Sebutan Resi menunjukkan bahwa Manumayasa seorang pendeta pertapa. Pertapaannya di pegunungan Saptaarga atau Retawu. Resi Manumayasa menurunkan seorang anak bernama Bambang Sekutrem. Ia adalah seorang satria sakti yang pernah dimintai tolong oleh dewa untuk membinasakan musuh. Bambang Sekutrem menurunkan seorang anak laki-laki bernama Bambang Sakri. Kemudian Bambang Sakri juga hanya menurunkan seorang anak laki-laki yang bernama Raden Palasara atau Parasara
Raden Palasara adalah seorang satria pendeta. Sewaktu Palasara bertapa, ia digoda oleh dewa yang menjelma menjadi seekor burung pipit dan bersarang di rambut sang pertapa. Maksud dewa agar Raden Palasara menggagalkan tapanya, dan mau menjadi satria di suatu Negara.
Ketika Raden Palasara memburu burung pipit yang mengganggu tapanya, ia menyebrangi sungai Gangga dengan perahu. Akibat ombak sungai yang besar dan aliran air yang deras, perahunya pecah menjadi dua. Raden Palasara hanyut, kemudian terdampar di suatu tanah kosong di pinggir sungai Gangga. Raden Palasara mengolah tanah kosong itu sehingga menjadi sebuah Negara yang diberi nama Astina.
Raden Palasara menurunkan seorang putra bernama Raden Abyasa. Ia menggantikan ayahnya menjadi raja Astina bergelar Prabu Kresnadipayana. Selanjutnya Prabu Kresnadipayana menjadi raja pendeta dengan sebutan Bagawan Abyasa. Setelah menjadi pendeta ia bertempat tinggal di Saptaarga. Bagawan Abyasa berputra tiga orang, yaitu:
(1) Raden Destharastra, menyandang cacat buta sejak lahir, tetapi sangat sakti.
(2) Raden Pandhudewanata menyandang cacat “tengeng” sejak lahir. Ia mempunyai keahlian menggunakan senjata. Kesukaanya berburu di hutan. Raden Pandhu menjadi raja di Astina bergelar Prabu Pandhudewanata.
(3) Raden Yamawidura, juga menyandang cacat, yaitu kaki timpang atau pincang sebelah sejak lahir. Raden Yamawidura adalah satria yang sangat bijaksana, mahir dalam tata Negara.
Raden Destharastra menurunkan putra seratus orang. 99 orang laki-laki dan seorang perempuan bernama Dursilawati. Putra Raden Destharastra disebut Kurawa.
Raden Pandhudewanata menurunkan lima orang putra. Kelimanya laki-laki semua, yaitu Raden Puntadewa, raden Bratasena, Raden Permadi, Raden Pinten dan Raden Tangsen. Kelima orang tersebut disebut Pandawa.






Daftar Pustaka
Bastomi, Suwaji.2001. Gelis Kenal Wayang. Surakarta: Pustaka Baru

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wacan Deskripsi

Tanggap Wacana ing Pahargyan Warsa Enggal/Tahun Baru

RESI BISMA GUGUR