Balada Katak Berarak Sorak

Hidup berenang dalam kubangan kolam
Gemercik air menambah riuh suasana
Tetesan embun cinta hadir melengkapi asa

Senyum air tenang tak terlukis tiba-tiba bercerita
“Aku datang membawa sisa rindu
Tertinggal dalam kalbu dan menunggu waktu”

Senyum air tenang kembali mengoyak
“Waktu telah berlalu, rasa itu kaku
Galau tak menentu”

Senyum air tenang menggantung kerlingan
“Menjadi dungu, itu hanya gurauanku karena dulu meninggalkanku”

Katak mendadak melompat, mendekat dengan sinisnya
“Pernah kau risaukan sebelumnya…”

Katak mendadak berarak sorak
“Rasakan, risau yang kau rasakan
Kan menjadi rasa tak berperasaan, tanpa berkesudahan”

Katak melompat kegirangan membawa kemenangan
Katak menorehkan kata renungan
Benarkah dulu tak berperasaan
Benarkah yang lalu banyak pilihan
Benarkah ini balasan

Rasa tak berperasaan
Indah tak berkesudahan
Kaku menjadi benalu hidup masa lalu

Pikir menari-nari mencari arti
Bertopang hati kaku mengulum pilu
Berbisik….
Waktu kan menjawab risau, galau dan kegundahanmu.

Ilusi
Semarang, Juni 2010

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wacan Deskripsi

Tanggap Wacana ing Pahargyan Warsa Enggal/Tahun Baru

NGRINGKES TEKS